2025-10-01 03:56:49
JAKARTA — Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa meminta Komisi XI DPR untuk mendesak PT Pertamina (Persero) supaya membangun kilang minyak baru, agar tidak terus-menerus mengimpor. Purbaya menjelaskan bahwa subsidi energi naik terus dari tahun ke tahun. Alasannya, keperluan energi domestik masih banyak bergantung kepada impor. "BBM tuh—solar, diesel—kita banyak impornya sampai puluhan miliar dolar per tahun. Sudah berapa tahun kita mengalami hal tersebut? Sudah puluhan tahun kan," ungkap Purbaya dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Selasa (30/9/2025). Masalahnya, Pertamina tidak kunjung membangun kilang minyak baru. Purbaya mengaku Pertamina sudah pernah berjanji akan membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun pada 2018.Menurutnya, janji itu disampaikan ketika investor China ingin membangun kilang minyak di Indonesia namun Pertamina harus membeli minyak dari mereka selama 30 tahun sebelum diambil alih. Hanya saja, Pertamina menolak karena sudah berencana membangun tujuh kilang baru. Ternyata, sambung Purbaya, sudah tujuh tahun berjalan namun Pertamina belum satupun membangun satupun kilang minyak baru. Oleh sebab itu, dia turut meminta DPR mendorong agar Pertamina membangun kilang minyak baru ketika melakukan rapat dengan Danantara."Jadi kilang itu, bukan kita enggak bisa bikin atau kita nggak bisa bikin proyeknya, cuman Pertamina-nya males-malesan aja," jelasnya. Lebih lanjut, Purbaya memaparkan bahwa realisasi subsidi dan kompensasi mencapai Rp218 triliun per 31 Agustus 2025. Realisasi itu mencapai 43,7% dari pagu subsidi dan kompensasi sepanjang tahun sebesar Rp498,8 triliun.Adapun khusus subsidi energi, realisasinya mencapai Rp176,5 triliun. Angka itu setara 44,8% dari pagu subsidi energi sepanjang tahun sebesar Rp394,3 triliun.https://ekonomi.bisnis.com/read/20250930/9/1916030/impor-migas-purbaya-sentil-danantara-supaya-desak-pertamina-bangun-kilang
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.