2025-09-23 05:21:28
JAKARTA – Tarif impor Amerika Serikat (AS) yang diberlakukan sejak Agustus 2025 berisiko memangkas hingga seperlima ekspor Vietnam ke Negeri Paman Sam. Kebijakan tarif disebut menjadikan Vietnam negara Asia Tenggara yang paling terdampak. Philip Schellekens, Kepala Ekonom United Nations Development Programme (UNDP) untuk Asia-Pasifik mengatakan dalam skenario terburuk dengan inflasi tinggi akibat tarif, bea masuk 20% terhadap barang Vietnam dapat menyebabkan ekspor ke AS turun lebih dari US$25 miliar atau hampir seperlima dari total tahunan. “Tidak ada negara Asia Tenggara yang lebih terekspos terhadap kenaikan tarif AS selain Vietnam. Hanya China di Asia Timur yang akan lebih terpukul secara nilai dolar,” ujar Schellekens, dikutip Reuters, Senin (22/9/2025). Laporan UNDP yang dirilis pekan lalu memperkirakan potensi penurunan ekspor Vietnam ke AS sebesar 19,2%, hampir dua kali lipat dari rata-rata penurunan 9,7% ekspor Asia Tenggara, kawasan yang dikenal sebagai pusat industri manufaktur global.Dari negara besar Asia Tenggara lainnya, ekspor Thailand ke AS diperkirakan berkurang 12,7%, Malaysia 10,4%, dan Indonesia 6,4%. Dampak tarif tersebut dapat memangkas sekitar 5% dari Produk Domestik Bruto (PDB) Vietnam, meskipun efek penuh diperkirakan baru terasa dalam beberapa tahun. UNDP mencatat tekanan dapat berkurang melalui diversifikasi pasar ekspor, peningkatan konsumsi domestik, dan sebagian biaya yang diserap eksportir.Estimasi UNDP tersebut didasarkan pada asumsi bahwa seluruh bea masuk akan dibebankan ke konsumen AS sehingga menekan permintaan. Namun, sejauh ini dampaknya terhadap inflasi AS masih moderat. UNDP juga belum memasukkan potensi dampak tarif 40% terhadap barang transit melalui Vietnam, yang bisa berakibat lebih parah jika Washington memberlakukan pembatasan ketat atas komponen asing, mengingat rantai pasok ekspor Vietnam sangat bergantung pada input dari China. Selain itu, perhitungan UNDP tidak memperhitungkan pengecualian tarif untuk produk elektronik konsumen yang menyumbang sekitar 28% ekspor Vietnam ke AS. Namun, meskipun ada pengecualian itu, ekspor Vietnam ke AS tetap berisiko turun hingga US$18 miliar. Data perdagangan AS menunjukkan Vietnam adalah pengekspor terbesar keenam dunia ke Amerika dengan nilai US$136,5 miliar pada 2024. Barang-barang tersebut sebagian besar diproduksi di pabrik milik perusahaan multinasional AS dan asing. Data resmi Vietnam pertama sejak tarif berlaku pada 7 Agustus mencatat ekspor ke AS turun 2% pada Agustus dibandingkan Juli, termasuk penurunan 5,5% untuk produk alas kaki, di mana Vietnam merupakan pemasok terbesar kedua dunia. Penurunan itu terjadi setelah lonjakan pengiriman menjelang penerapan tarif. Bank Dunia pun merevisi turun proyeksi pertumbuhan ekonomi Vietnam tahun ini pasca kebijakan tarif tersebut.https://ekonomi.bisnis.com/read/20250922/620/1913478/efek-tarif-impor-as-bagi-ekonomi-indonesia-malaysia-hingga-vietnam-menurut-undp
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.