2025-09-04 03:53:10
JAKARTA — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat porsi impor nonmigas dari China makin besar pada periode Januari-Juli 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Berdasarkan data BPS, tiga besar negara asal impor nonmigas periode Januari-Juli 2025, yaitu China dengan porsi 40,35% dari total impor nonmigas Indonesia. Disusul Jepang (7,43%) dan Amerika Serikat (4,87%). Jika merujuk data BPS pada periode yang sama tahun sebelumnya, porsi impor nonmigas dari China mencapai 35,91%, Jepang 7,75%, dan Australia 5,87%, sedangkan impor asal AS menyumbang 4,92%. Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini mengatakan, ketiga negara terbesar asal impor pada Januari-Juli 2025 yaitu China, Jepang dan AS, tercatat memiliki share sekitar 52,65% dari total impor nonmigas Indonesia pada periode ini yang mencapai US$118,13 miliar."Impor nonmigas dari China mencapai US$47,67 miliar yang utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis [HS 84], mesin dan perlengkapan elektrik [HS 85], serta kendaraan dan bagiannya [HS 87]," kata Pudji dalam rilis BPS, Senin (1/9/2025). Adapun, impor mesin dan peralatan mekanis tercatat berkontribusi sebesar 23,38% atau senilai US$11,15 miliar, kemudian mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) senilai US$1,37 miliar atau 15,56% serta kendaraan dan bagiannya (HS 87) senilai US$2,76 miliar atau 5,79%. "Mesin dan peralatan mekanis merupakan komoditas dengan penambahan nilai impor tertinggi dari China secara c-to-c [cumulative-to-cumulative] yaitu naik US$1,59 miliar," tambahnya. Lebih lanjut, impor nonmigas dari Jepang yaitu tercatat sebesar US$8,77 miliar. Komoditas utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis (HS 84) yang tercatat senilai US$1,86 miliar atau 21,19%. Kemudian, impor kendaraan dan bagianya (HS 87) dari Jepang mencapai US$1,37 miliar atau 15,56%, serta besi dan baja (HS 72) senilai US$1,17 miliar atau 13,32%. "Komoditas dengan penambahan nilai impor tertinggi dari Jepang secara c-to-c adalah mesin dan peralatan mekanis yaitu naik US$208,88 juta," tuturnya. Di sisi lain, impor nonmigas dari AS tercatat sebesar US$5,75 miliar yang utamanya terdiri atas mesin dan peralatan mekanis (HS 84) senilai US$1,14 miliar atau 19,73% dari total impor nonmigas dari AS. Lebih lanjut, impor mesin dan perlengkapan elektrik (HS 85) senilai US$66 juta atau 11,52%, serta biji dan buah yg mengandung minyak (HS 12) senilai US$59 juta atau 10,31%. "Mesin dan perlengkapan elektrik mencatat penambahan nilai impor tertinggi dari AS secara c-to-c yaitu naik US$392,85 juta," pungkasnya. https://ekonomi.bisnis.com/read/20250901/12/1907538/ri-makin-bergantung-impor-nonmigas-dari-china
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.