Blogs Detail

...
Indonesia Tak Kena Kenaikan Tarif AS per 1 Agustus 2025

2025-07-22 04:09:52


Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa Indonesia tidak sedang menambah volume impor dari Amerika Serikat, melainkan melakukan reorientasi sumber pembelian.“Terkait dengan pembelian produk Amerika, sebetulnya pembelian ini kita sudah lakukan, tetapi ada reorientasi negara,” kata Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (21/7/2025).Airlangga menyebut bahwa reorientasi ini sejalan dengan dinamika geopolitik dan strategi ekonomi global Indonesia. Sebagai contoh, impor gandum dan kedelai (soya bean) yang selama ini berasal dari berbagai negara, sebagian akan dialihkan ke Amerika Serikat sebagai bagian dari upaya penyeimbangan mitra dagang.“Jadi, energi kita beli dari berbagai negara, namun kita akan konsentrasikan juga sebagian ke Amerika. Demikian juga pembelian produk agrikultur. Selama ini juga kita impor wheat, impor gandum, dan juga soya bean,” ujarnya.Maka dengan kata lain, tidak ada lonjakan dalam volume impor, melainkan hanya penyesuaian negara asal produk yang diimpor.“Jadi, dengan demikian tidak ada tambahan secara keseluruhan terhadap barang impor dari Indonesia,” ujarnya.Tarif Ekspor Indonesia Aman dari Kenaikan 1 Agustus  Terkait dengan kebijakan tarif Amerika Serikat, Airlangga menjelaskan bahwa Indonesia termasuk dalam daftar negara yang telah mencapai kesepakatan dengan pihak Amerika Serikat. Oleh karena itu, pemberlakuan tarif tambahan per 1 Agustus tidak akan berlaku bagi Indonesia.“Indonesia adalah negara yang sudah melakukan deal dengan Amerika Serikat. Jadi artinya beberapa negara yang sudah, itu sudah tidak berlaku lagi 1 Agustus,” ujarnya.Ia menyebut bahwa negara-negara seperti Inggris, Vietnam, China, dan Indonesia telah dikecualikan dari skema tarif baru yang diumumkan sebelumnya.Tarif 10 Persen Tetap Berlaku Sementara Menunggu Joint Statement Meskipun Indonesia telah dikecualikan dari tarif tambahan per 1 Agustus, Airlangga menyebut bahwa tarif sebesar 10 persen tetap diberlakukan sebagai acuan saat ini. Tarif tersebut merupakan hasil dari negosiasi sebelumnya dan akan terus menjadi dasar kebijakan hingga ada pengumuman lebih lanjut. Airlangga mengatakan bahwa perubahan tarif bisa terjadi lebih cepat atau lebih lama, tergantung proses finalisasi joint statement antara Indonesia dan Amerika Serikat.“Nah, ini akan ditentukan kemudian menunggu joint statement dan pengumuman lanjutan. Bisa lebih cepat, bisa lebih lama. Tetapi yang tetap berlaku adalah tarif yang 10%,” pungkasnya. Indonesia Tak Kena Kenaikan Tarif AS per 1 Agustus 2025 - Bisnis Liputan6.com

2

Kantor

7

Gudang

250+

Karyawan

19+ Tahun

Pengalaman

© 2024 Netsprogram. All rights reserved.