Blogs Detail

...
Pelabuhan Panjang Mulai Bongkar 13 Lokomotif Impor dari Amerika Serikat

2025-07-21 04:29:53


PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) Cabang Panjang di Bandar Lampung, Lampung kembali melaksanakan kegiatan bongkar lokomotif impor dari Amerika Serikat, yang dilakukan dari pertengahan Juli hingga akhir Desember 2025. Kapal MV BBC Aquamarine yang mengangkut 13 unit lokomotif sandar di Pelabuhan Panjang, dan mulai dilakukan pembongkaran pada Kamis, 17 Juli 2025. Branch Manager PTP Nonpetikemas Cabang Panjang Doddy Setiawan mengatakan, pihaknya berkomitmen  memberikan pelayanan bongkar muat yang profesional, dengan pengawasan berbasis Health, Safety, Security, and Environment) HSSE yang ketat. "Secara bertahap akan dilakukan  pengiriman dengan total 54 unit lokomotif untuk mendukung operasional PT Kereta Api Indonesia Regional Sumbagsel hingga akhir tahun 2025," terangnya, Sabtu (19/7/2025).Doddy menambahkan, kegiatan ini merupakan kelanjutan dari yang dilakukan pada 2021. Dengan membongkar lokomotif impor sebanyak 4 unit milik PT KAI (Persero).Proses bongkar baru diawali dengan Safety Briefing yang diikuti oleh Tim HSSE PTP Cabang Panjang, Tim HSSE Regional 2 Panjang, serta tenaga kerja lapangan. Kegiatan ini dilaksanakan di Dermaga A Terminal Multipurpose Pelabuhan Panjang.Lokomotif yang dibongkar akan dikirim melalui jalur kereta api terintegrasi dari lini II Pelabuhan Panjang menuju Stasiun Tanjung Karang, Bandar Lampung. Setiap unit lokomotif memiliki berat 109 ton dengan target pengiriman sebanyak 4 unit per hari."Lokomotif ini ditujukan untuk mendukung angkutan barang, khususnya komoditas batu bara dan logistik lainnya yang terus tumbuh di wilayah Sumatera bagian selatan," pungkas Doddy. Pelindo Kebut Normalisasi Alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai BengkuluSebelumnya, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) terus mempercepat pengerukan alur pelayaran di Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Sejak mendapatkan penugasan dari Kementerian Perhubungan RI pada 11 April 2025, Pelindo langsung mengerahkan sejumlah alat berat termasuk kapal keruk kapasitas besar untuk percepatan pengerukan.Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono dalam kunjungannya ke Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu mengatakan percepatan pengerukan merupakan bentuk komitmen melaksanakan penugasan Pemerintah untuk menjaga kelancaran rantai logistik nasional dengan dukungan penuh dari Kementerian Perhubungan RI.“Saat ini kami tengah mengebut pengerukan untuk mengembalikan fungsi alur pelayaran secara optimal, sehingga kapal-kapal besar dapat langsung bersandar ke Bengkulu untuk melayani kepentingan masyarakat, termasuk kapal yang melayani ke Pulau Enggano” jelasnya.Sejak April sejumlah alat berat antara lain 1 unit Kapal Keruk Nera 2, 3 unit Excavator, 1 unit Wheel Loader, dan 3 unit Dump Truck telah dikerahkan. Selanjutnya, saat ini telah tiba kapal keruk kapasitas besar yaitu CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5 dari Batam, 4 unit excavator, 4 unit wheel loader, 4 unit dump truck dan telah beroperasi di Bengkulu sejak akhir bulan Mei 2025 untuk mempercepat pengerukan dan direncanakan akan dilakukan penambahan alat berat 2 unit excavator.Pengerukan Alur PelayaranSebelumnya Dirjen Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud (24/6/2025) menyampaikan bahwa penugasan pengerukan alur pelayaran kepada Pelindo ditargetkan selesai pada akhir Juni 2025 dengan kedalaman -4 mLWS yang saat ini telah mencapai 95% dari total pekerjaan. Setelah itu, guna menjamin kualitas layanan, pengerukan akan dilanjutkan untuk mencapai kedalaman -6,5 mLWS.“Proses normalisasi alur pelayaran terus dikerjakan 24 jam 7 hari dengan kapal keruk dan seluruh peralatan pendukungnya, termasuk instalasi pipa kapal keruk sepanjang hampir mencapai 1.000 meter," kata GM PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Bengkulu S. Joko.Joko melanjutkan bahwa cuaca dapat menjadi faktor penting yang bisa memengaruhi target penyelesaian, namun pihaknya optimis bahwa penugasan dapat diselesaikan dengan baik.Normalisasi Alur PelayaranPelaksanaan normalisasi alur pelayaran ini merupakan bentuk kolaborasi solid antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, Pelindo, serta instansi terkait lainnya di Bengkulu untuk mengatasi pendangkalan alur sehingga bisa digunakan kembali untuk melayani kebutuhan masyarakat.“Kami berterimakasih dan terus mohon dukungan dari berbagai pihak, agar proses pekerjaan berjalan dengan lancar, sehingga dalam waktu dekat alur pelayaran sudah dapat digunakan kembali” pungkas Arif. Pelabuhan Panjang Mulai Bongkar 13 Lokomotif Impor dari Amerika Serikat - Bisnis Liputan6.com

2

Kantor

7

Gudang

250+

Karyawan

19+ Tahun

Pengalaman

© 2024 Netsprogram. All rights reserved.