2025-04-28 02:42:37
Ekspor barang nonmigas melalui pelabuhan di Kalimantan Utara (Kaltara) terjun bebas sebesar 17,35% pada Februari 2025, dari US$110,01 juta menjadi US$90,93 juta dibandingkan Januari 2025. Sementara itu, impor nonmigas malah melonjak drastis hingga 268,50%, mencapai USD 94,72 juta.Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltara Mas'ud Rifa'i menjelaskan penurunan ekspor dipicu oleh anjloknya ekspor hasil tambang sebesar 28,29%, menjadi USD 51,04 juta."Ekspor hasil industri naik 30,89% jadi USD 38,54 juta, dan hasil pertanian juga tumbuh 25,15%, tapi tak cukup menahan penurunan keseluruhan," ujarnya kepada detikKalimantan, Senin (14/4/2025).Secara kumulatif, ekspor nonmigas Kaltara periode Januari-Februari 2025 hanya USD 200,94 juta, amblas 72,39% dibandingkan periode sama tahun 2024.Lima negara tujuan utama ekspor adalah Tiongkok (USD 38,56 juta), Filipina (USD 24,90 juta), India (US$7,80 juta), Korea Selatan (US$5,32 juta), dan Malaysia (US$4,03 juta). Namun, ekspor ke negara-negara ini turun signifikan, terutama ke Korea Selatan (70,05%) dan Kamboja (51,71%).Di sisi lain, impor nonmigas Februari 2025 meroket, didominasi hasil industri (USD 94,23 juta, naik 270,62%) dan hasil tambang (USD 490 ribu, naik 76,36%). Tiongkok menjadi pemasok terbesar dengan USD 73,67 juta, diikuti Singapura (USD 10,83 juta) dan Vietnam (USD 6,45 juta)."Impor migas nihil, tapi nonmigas naik tajam," kata Mas'ud.Meski impor melonjak, neraca perdagangan Kaltara Februari 2025 defisit USD 3,79 juta, turun 104,50% dari Januari 2025. Namun, secara kumulatif Januari-Februari 2025, neraca perdagangan masih surplus USD 80,52 juta, meski anjlok 83,72% dari tahun sebelumnya."Penurunan ekspor ini jadi tantangan, terutama karena hasil tambang lesu. Kami harap industri dan pertanian bisa dorong pemulihan," pungkas Mas'ud.https://www.detik.com/kalimantan/bisnis/d-7868361/ekspor-nonmigas-kaltara-anjlok-17-35-impor-meroket-tembus-268#google_vignette
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.