Blogs Detail

...
Pengusaha Logistik Was-Was, Ramal Pelemahan Rupiah Bakal Merajalela

2024-12-23 07:36:07


Jakarta, CNBC Indonesia - Rupiah mengalami pelemahan sepanjang hari kemarin, Kamis (19/12/2024). Hari ini, kondisi tidak berbeda jauh. Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah tipis 0,03% di angka Rp16.290/US$ pada hari ini, Jumat (20/12/2024). Namun tak sampai dua menit sejak perdagangan dibuka, rupiah kembali terdepresiasi ke level Rp16.300/US$.Rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah bank sentral AS (The Fed) yang bersikap tidak terlalu agresif dalam memangkas suku bunganya di tahun depan.Merespons pelemahan rupiah itu, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia Mahendra Rianto mengungkapkan beberapa dampak pelemahan nilai Rupiah terhadap tukar dolar Amerika Serikat. Utamanya bagi perusahaan yang melakukan importasi barang."Kalau berkaitan dengan uang asing itu yang terdampak adalah cross border logistik ya, itu untuk (perusahaan) yang spesialisasinya untuk impor. Karena impor ini dari luar, biasanya transaksinya dalam dolar AS," kata Mahendra kepada CNBC Indonesia, Kamis (19/12/2024).Mahendra mengatakan pertama dampaknya pada perhitungan bea masuk, yang harus mengkompensasi nilai kurs saat ini."Sekarang Rp 16.300 (per US$), kan selisihnya berapa persen jadi tingkat nilai pajak masuk bea impornya selisih berapa persen," katanya."Karena rate bea cukai itu setiap minggu berubah," Sambungnya.Sehingga selisih dari nilai kurs itu akan dibebankan kepada harga pokok produksi, yang akan membebankan keuangan dari importir.Sedangkan di sisi lain, bagi perusahaan pengapalan pelemahan Rupiah ini akan membuat biaya operasi ini meningkat. Khususnya dari biaya bahan bakar."Bunker adjustment, biasanya bunker adjustment itu melihat tren sebulan dua bulan. Berarti mereka biasanya melakukan penyesuaian gitu loh. Kalau tren dari kurs melemah terus dalam kurun waktu lebih dari satu bulan mereka juga akan melakukan adjustment," kata Mahendra.Begitu juga dengan perusahaan pengapalan menurut dia juga akan menambah beban biaya surcharge atau biaya tambahan bahan bakar.Lebih lanjut ia juga melihat rupiah ini akan bertahan di level Rp 16.000, bahkan berpotensi melemah. Melihat sentimen kepemimpinan Amerika Serikat yang berganti pada Januari mendatang. Menurutnya saat pelantikan Donald Trump menjadi Presiden AS itu akan membuat mata uang Rupiah semakin melemah."Saya curiga kok akan bertahan di atas Rp 16.000 ya, karena begitu Trump dilantik. Trump in power ini kan Januari, malah menjadi-jadi (penguatan dolar AS)," katanya."Belum lagi ada lobi-lobi ya kepada kroni di negara untuk segera melakukan boikot terhadap produk China, artinya dolar akan kuat," tambahnya.Pengusaha Logistik Was-Was, Ramal Pelemahan Rupiah Bakal Merajalela

2

Kantor

7

Gudang

250+

Karyawan

19+ Tahun

Pengalaman

© 2024 Netsprogram. All rights reserved.