2024-12-20 08:01:44
Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Askolani menyampaikan, pada 2024 jumlah peti kemas ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok mengalami penurunan dibandingkan dengan 2023.Ia merincikan jumlah peti kemas impor tercatat hanya 1.296.779 dan jumlah peti kemas ekspor sebanyak 765.143. Sedangkan di 2023 jumlah peti kemas impor sebanyak 1.316.322 dan 1.113.748 untuk ekspor."Walaupun tren daripada peti kemas di 2024 sedikit mengalami penurunan dibandingkan 2023," katanya di Terminal Peti Kemas (TPS) Koja Jakarta, Rabu (18/12/2024).Sementara itu, pada tahun 2024, terdapat 1.849 kasus pelanggaran kepabeanan dengan 1,744 kasus impor dan 105 kasus ekspor. Angka ini naik dari tahun 2023, dengan 597 kasus."Tetapi kami mengantisipasi daripada kegiatan pemasukan barang-barang ilegal menjadi konsern kita untuk perkuat dan komitmen kita untuk memperbaiki pelayanan yang lebih mudah dan cepat kita galakan," katanya.Ia juga menjelaskan penurunan ini bukan terjadi pada ekspor-impor di Pelabuhan Tanjung Priok, tetapi juga terjadi pada skala nasional. Menurutnya, penurunan ini bukan hanya karena domestik saja, tetapi lebih kepada kondisi ekonomi global yang saat ini mengalami perlambatan."Banyak negara-negara maju, China, Eropa, Amerika itu kegiatan ekonomi dan perdagangan mengalami penurunan sehingga kemudian eksportasi dan importasi kita konsekuensinya mengalami penurunan," katanya.Ia berharap dengan memberlakukan alat pemindai peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta yang baru diresmikan hari ini dapat meningkatkan efisiensi sektor logistik di Indonesia. Adapun saat ini sudah ada 10 alat pemindai yang ada di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta."Harapan kita di 2025 akan bisa tumbuh lagi jadi ini bukan hanya semata-mata Indonesia ya tetapi lingkungan global itu menjadi tantangan kita dan para pelaku usaha juga tentunya kita support untuk bisa lebih maju lagi," tutupnya.https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7692424/kinerja-ekspor-impor-peti-kemas-di-tanjung-priok-menurun-ini-penyebabnya
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.