Blogs Detail

...
Impor Indonesia Turun 10,71 Persen pada November 2024, Apa Penyebabnya?

2024-12-18 05:25:27


Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai impor Indonesia mencapai USD 19,59 miliar pada November 2024. Impor tersebut turun 10,71 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan Oktober 2024."Pada November 2024 total nilai impor mencapai USD19,59 miliar atau turun 10,71 persen dari kondisi Oktober 2024," ujar Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers, Jakarta, Senin (16/12/2024).Amalia menuturkan, penurunan nilai impor secara bulanan ini didorong oleh nilai impor non migas yang memberikan andil sebesar -5,72 persen dan juga penurunan nilai impor migas dengan andil sebesar -4,99 persen.Secara tahunan nilai impor November 2024 meningkat 0,01 persen, tetapi nilai impor migas turun 26,32 persen dan impor non migas naik 5,71 persen"Kalau kita lihat peningkatan nilai impor secara tahunan pada komoditas non migas ini dorong oleh peningkatan volume," imbuhnya.Amalia menambahkan, berdasarkan penggunaannya mengalami penurunan yakni untuk impor barang konsumsi sebesar 0,84 persen (mtm), bahan baku/penolong 11,97 persen (mtm), dan barang modal 10,77 persen (mtm).Kemudian untuk negara asal utama impor yakni China mencapai USD6,53 miliar atau 38,35 persen. Lalu di posisi kedua ada Jepang USD1,49 miliar atau 8,76 persen dan Amerika Serikat USD0,76 miliar atau 4,47 persen."Pada November 2024, Tiongkok (China) masih menjadi asal utama impor Indonesia," kata dia.Ekspor Indonesia Turun di November 2024, Ini Gara-garanyaSebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan nilai ekspor Indonesia pada periode November 2024 mencapai USD24,01 miliar atau turun sebesar 1,70 persen secara bulanan (month to month/mtm) dibandingkan bulan sebelumnya."Pada November 2024, nilai ekspor mencapai USD24,01 miliar yang turun 1,70 persen dibandingkan Oktober 2024," kata Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi perd, Jakarta, Senin (16/12).Amalia merincikan untuk nilai ekspor migas tercatat USD1,32 miliar atau turun 2,1 persen dan nilai ekspor non megias 1,67 persen dengan nilai USD22,69 miliar. Katanya, penurunan eskpor secara bulunan didorong oleh nilai ekspor non migas terutama pada komoditas lemak dan minyak hewan nabati, bij logam perak dan abu, tembaga dan baramg daripadanya.Kendati begitu, jika dilihat secara tahunan, nilai ekspor November 2024, mengalami peningkatan 9,14 persen.Hal ini diorong oleh ekspor non migas terutama pada nikel dan barang daripadanya, mesin dan peralatan mekanis, serta mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya."Namun demikian secara tahunan nilai ekspor November 2024, mengalami peningkatan 9,14 persen," ujar Amalia. LNSW Bikin Ekspor-Impor RI Lebih Efisien, Ini BuktinyaSebelumnya, Lembaga National Single Window (LNSW) mengungkapkan bahwa perbaikan kinerja dwelling time (DW) yang positif mendukung efisiensi waktu perizinan ekspor dan impor Indonesia."Kinerja Dwelling Time menunjukkan perbaikan Pada tahun 2023, dengan rata-rata capaiannya 2,62 hari. Capaian sampai bulan Oktober sebesar 2,85 hari," ungkap Kepala LNSW Oza Olavia, dalam kegiatan Media Gathering Kementerian Keuangan di Ancol, Jakarta, Jumat (6/12/2024).Oza menjelaskan, perbaikan kinerja dwelling time ini seiring dengan penerapan Ekosistem Logistik Nasional (NLE) di 52 pelabuhan dan 7 bandara di seluruh Indonesia.Oza melihat, hadirnya NLE tersebut mendorong efisiensi waktu dan biaya."Efisiensi waktu range antara 21,0%-71,4%, efisiensi biaya range antara 25,7%-97.8%," bebernya.Bukti EfisiensiOza memaparkan survei Prospera tahun 2023, yang menunjukkan hasil dari efisiensi oleh LNSW dalam mengoptimalkan logistik melalui transformasi digital di sektor ekspor dan impor.Salah satunya pada layanan do online, dengan efisiensi yang berhasil dilakukan terhadap waktu sebesar 40,3% dan biaya 25,7%.Adapun SSm QC terefisiensi waktu hingga 73,4% dan biaya 46,1%.Kemudian SSm Pengangkut efisiensi waktu dan biaya masing-masing 21,6% dan 45%. Sedangkan SSm Perizinan, terefisien waktu 56,4% dan biaya 97,8%."LNSW mendorong transformasi digital pada layanan pemerintah. Baik di bidang ekspor, impor maupun bidang logistik. Jadi artinya bagaimana ini secara berkesinambungan memberikan suatu ekosistem,” pungkas Oza.Impor Indonesia Turun 10,71 Persen pada November 2024, Apa Penyebabnya? - Bisnis Liputan6.com

2

Kantor

7

Gudang

250+

Karyawan

19+ Tahun

Pengalaman

© 2024 Netsprogram. All rights reserved.