Blogs Detail

...
Produk Impor Menjamur, Industri Petrokimia Dalam Bahaya

2024-12-11 06:05:59


Jakarta Industri petrokimia mendapat tekanan besar akibat maraknya produk impor. Akibatnya, industri lokal berjuang keras untuk tetap kompetitif. Produk impor yang lebih murah menyebabkan harga produk lokal menjadi tidak bersaing."Di Asia Tenggara, salah satu pabrik petrokimia dari Thailand tutup akibat kalah saing dari produk impor China. Kenapa dia tutup? Karena kalah bersaing dengan China, Keperpihakan pemerintah ke kita itu sangat-sangat kita harapkan. Kita kalau nggak ya dilibas oleh Cina dan mereka kelebihan produksi ya,” kata Ketua Komisi Tetap Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Hari Supriyadi, Selasa (10/12).Contoh lainnya ialah Industri petrokimia Korea Selatan tengah menghadapi tekanan besar akibat kelebihan produksi plastik serbaguna di Tiongkok, sehingga hal ini menggangu pasar domestik. Dampaknya, Lotte Chemical mulai mengurangi produksi dan mempersiapkan pembongkaran serta penjualan fasilitas pabrik. Sementara itu, LG Chem Ltd. menghentikan operasional pabrik stirena monomer, dan Hanwha Solutions Corp. menerbitkan obligasi untuk memperkuat keuangan.Sementara di dalam negeri, menurut Asosiasi Industri Olefin, Aromatik dan Plastik Indonesia (Inaplas), diperkirakan industri petrokimia menghadapi penurunan tingkat utilisasi pabrik hingga 50 persen. Potensi investasi senilai Rp437 triliun di sektor petrokimia juga terancam mandek akibat kekacauan pasar domestik, menambah tantangan bagi pemulihan ekonomi nasional.Selain penetrasi barang impor, industri hulu petrokimia pun masih gamang merealisasikan investasi lantaran ketidakpastian kebijakan. Terdapat kebijakan yang diharapkan mampu menopang kinerja, antara lain insentif harga gas bumi hingga kepastian insentif fiskal berupa tax holiday yang belakangan belum disahkan secara resmi.Situasi Industri PetrokimiaSementara itu, Direktur Industri Kimia Hulu Kemenperin Wiwik Pudjiastuti menyampaikan pemerintah terus mengupayakan strategi agar situasi industri petrokimia bisa lebih kondusif. Untuk memantau produk impor, misalnya, pemerintah tengah mematangkan instrumen neraca komoditas."Kalau dengan neraca komoditas kita bisa melihat pasti selalu by data supply dan demand, kalau supply-nya rendah, demand-nya lebih rendah berarti masih ada potensi untuk impor," kata Wiwik.Sistem tersebut diperlukan lantaran produk petrokimia dan turunannya masih didominasi produk impor. Padahal, industri petrokimia dalam negeri tengah berjuang memperkuat rantai pasok produksi. Dalam catatan Kemenperin, produk petrokimia nasional meliputi olefin memiliki kapasitas produksi mencapai 9,72 juta ton, sementara produk aromatik 4,61 juta ton, dan produk C1 metanol dan turunannya sebesar 980.000 ton. "Untuk penguatan struktur industri, yang perlu memang untuk penguatan salah satunya adalah melakukan integrasi industri hulu dan hilir," tuturnya. Genjot TKDN di Industri Migas dan Petrokimia, PTSI Perkuat SinergiPT Surveyor Indonesia (PTSI), sebagai bagian dari IDSurvey, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri nasional melalui penandatanganan Nota Kesepahaman dengan PT Duraquipt Cemerlang. Kerja sama ini berfokus pada verifikasi dan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk produk pompa industri yang dirancang khusus oleh PT Duraquipt Cemerlang.Direktur Utama PT Surveyor Indonesia, Sandry Pasambuna, dan Direktur PT Duraquipt Cemerlang, Stephanus Yudianto Sutanto, hadir dalam acara penandatanganan yang menjadi langkah penting menuju penguatan peran produsen dalam negeri di pasar global."Kami tidak hanya berhenti di penghitungan TKDN, tetapi juga mendorong Duraquipt untuk terus meningkatkan pemanfaatan komponen dalam negeri hingga 100 persen. Dengan langkah ini, produk Duraquipt memiliki peluang besar untuk menjadi produk mandatori di industri," ujar Sandry Pasambuna, Kamis (5/12/2024).Dukung Industri Migas dan Petrokimia NasionalSandry menambahkan, kolaborasi ini membuka peluang untuk kerja sama lebih luas di sektor minyak dan gas (migas), serta petrokimia.PT Surveyor Indonesia berharap jejaring luas PT Duraquipt Cemerlang dapat melibatkan lebih banyak pelaku industri TIC (Testing, Inspection, Certification) untuk memperkuat daya saing nasional.Sementara itu, Stephanus Yudianto Sutanto menyatakan bahwa kerja sama ini telah membantu Duraquipt mendapatkan pengakuan internasional."Kami baru saja menerima penghargaan AFEO Outstanding Engineering Achievement Awards atas produk pompa industri kami. Kolaborasi dengan Surveyor Indonesia sangat berperan dalam mendorong inovasi dan pengembangan produk kami," jelas Stephanus.Produk Impor Menjamur, Industri Petrokimia Dalam Bahaya - Bisnis Liputan6.com

2

Kantor

7

Gudang

250+

Karyawan

19+ Tahun

Pengalaman

© 2024 Netsprogram. All rights reserved.