2024-10-01 06:36:35
Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan perkembangan impor beberapa komoditas pangan Indonesia. Impor pangan seperti gandum dan meslin, gula, sampai beras tercatat mengalami kenaikan secara kumulatif dari Januari-Agustus 2024."Sepanjang Januari-Agustus 2024 impor gandum dan meslin, gula, serta beras telah menyumbang sekitar 5,07% terhadap total impor non migas Indonesia," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Pudji Ismartini dalam konferensi pers, Selasa (17/9/2024).Pudji mengatakan total impor gandum dan meslin sepanjang Januari-Agustus 2024 mencapai 8,44 juta ton dengan nilai US$ 2,56 miliar. Jumlah itu naik 3,84% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Lebih rinci dijelaskan, negara asal impor terbesar untuk komoditas gandum dan meslin adalah Australia yang menyumbang 2,27 ton senilai US$ 707,39 juta; kemudian dari Kanada 1,82 juta ton senilai US$ 639,71 juta; dan dari Argentina 1,32 juta ton senilai US$ 373,56 juta.Sementara itu, untuk impor gula selama 8 bulan pertama di 2024 mencapai 3,38 juta ton dengan nilai US$ 2 miliar. Nilai itu naik 5,53% dibandingkan periode yang sama tahun lalu."Andilnya sekitar 1,56% dari total impor non migas Indonesia. Brasil merupakan negara asal impor gula terbesar," beber Pudji.Lalu impor beras selama Januari-Agustus 2024 adalah 3,05 juta ton dengan nilai US$ 1,91 miliar. Jumlah itu meningkat tajam hingga 121,34% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.Negara asal impor beras tertinggi adalah Thailand dengan jumlah mencapai 1,13 juta ton senilai US$ 734,78 juta; lalu Vietnam 0,87 juta ton senilai US$ 542,86 juta; dan Pakistan 0,46 juta ton senilai US$ 290,56 juta."Beras naik 121,34%. Memberikan andil sebesar 1,50% dari total nilai impor non migas Indonesia," ujar dia.https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7544096/impor-pangan-ri-melesat-beras-naik-121-34
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.