2024-07-16 04:15:42
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 surplus US$ 2,39 miliar. Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Ini juga menjadikan neraca perdagangan Indonesia surplus 50 bulan berturut-turut.Nilai ekspor Indonesia pada Mei tercatat US$ 20,84 miliar, turun 6,65% dibandingkan Mei 2024. Sedangkan nilai impor Indonesia pada Juni 2024 sebesar US$ 18,45 miliar, turun 4,89% dibandingkan torehan di Mei 2024."Pada Juni 2024 nilai ekspor mencapai US$ 20,84 miliar atau turun 6,65% dibandingkan Mei 2024. Nilai ekspor Migas tercatat senilai US$ 1,23 miliar atau turun 13,24%. Nilai ekspor non migas juga turun 6,20% dengan nilai US$ 19,61 miliar," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2024).Amalia menejabarkan untuk impor migas senilai US$ 3,27 miliar atau naik 19,01% secara bulanan. Sementara itu impor non migas senilai US$ 15,18 miliar mengalami penurunan sebesar 8,83% secara bulanan.Turunnya nilai impor secara bulanan ini disebabkan oleh penurunan nilai impor non migas dengan andil penurunan sebesar 7,58%. Secara tahunan nilai impor Juni 2024 meningkat 7,58% di mana nilai impor Migas dan nonmigas masing-masing naik sebesar 47,17% dan 1,69%."Kenaikan impor migas yang cukup tinggi ini didorong oleh peningkatan nilai impor minyak mentah dan nilai impor hasil minyak," tutupnya.https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-7439309/neraca-dagang-ri-surplus-lagi-us-2-39-m-rekor-50-bulan-berturut-turut
© 2024 Netsprogram. All rights reserved.